31 Januari 2014

Unsur intrinsik



Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.

Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :

TEMA
AMANAT
ALUR/PLOT
PERWATAKAN/PENOKOHAN
LATAR/SETTING
SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW
UNSUR-UNSUR INTRINSIK

A. TEMA

adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya

B. AMANAT

adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup

C. PLOT/ALUR

adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.

TAHAP-TAHAP ALUR

1. Tahap perkenalan/Eksposisi

adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)

2. Tahap pertentangan /Konflik

adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)

Konflik ada dua ;

1. konflik internal

adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.

2. konflik eksternal

adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)

3. Tahap penanjakan konflik/Komplikasi

adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)

4. Tahap klimaks

adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)

5. Tahap penyelesaian

adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.

MACAM-MACAM ALUR

Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.

2. Alur mundur/Sorot balik/Flash back

adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.

3. Alur gabungan/Campuran

adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.

D. PERWATAKAN/PENOKOHAN

adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh

ADA TIGA CARA UNTUK MELUKISKAN WATAK TOKOH

Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.

Contoh :

Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.

2. Dramatik

adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.

Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.

Contoh :

Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)

3. Campuran

adalah gabungan analitik dan dramatik.

Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan

PELAKU/TOKOH DALAM CERITA

Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.

2. Pelaku pembantu

adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.

3. Pelaku protagonis

adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)

4. Pelaku antagonis

adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)

5. Pelaku tritagonis

adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.

E. LATAR/SETTING

Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.

Macam-macam latar

Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)

2. Latar waktu

adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)

3. Latar suasana

adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)

F. SUDUT PANDANG PENGARANG

Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.

Sudut pandang dibedakan atas :

Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)

2. Sudut pandang orang ketiga

adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)

UNSUR EKSTRINSIK

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar

UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK

Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan

2. Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan

adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya sastra diciptakan

Puisi Pancaran Hidup


Pancaran Hidup
Di pagi hari
Aku berangkat bekerja
Tampak olehku seorang lelaki
Mengorek-orek tong mencari nasi

Sepintas hatiku sedih
Terasa miskin badan sendiri
Di tengah kekeyaan negeri raya
Awak menjadi peminta-minta
Lalu mataku menoleh ke badannya
Tampak tegap-teguh semata
Tiada cacat membuat celaka

hatiku marah:
Orang begini tak perlu dikasihani
Di dunia allah penuh rezeki
Ia tinggal bermalas diri

puisi indonesiaku



                                                         Indonesiaku
Angin berdesir di pantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah Indonesiaku

Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyatnya aman dan makmur

Indonesiaku
Tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku dilahirkan
Di sanalah aku menutup mata






                                                                                            

puisi ibuku



IBUKU

Betapa susah payahnya
Engkau melahirkan, mendidik,
Dan membesarkanku
Engkau adalah perisai hidupku
Engkau adalah cermin hidupku

Aku akan berbakti kepadamu
Aku akan menurut kepadamu
Aku akan melindungi dirimu
Surga ada di telapak kaki ibu

MUSANG DAN AYAM



                                                                 MUSANG DAN AYAM
          Pak Musang ingin sekali makan ayam.Ia bermaksud menangkap pak Ayam dan keluarganya.” Kita undang keluarga pak Ayam makan di rumah kita.Barulah mereka kita tangkap,”ujar pak Musang penuh kelicikan.
          Bu Musang tersenyum mendengar rencana suaminya.”Kalau begitu besok aku akan pergi ke pasar membeli makanan kesukaan pak Ayam dan keluarganya,”sahut bu Musang bersemangat.
          Esok harinya,pak Musang berkunjung ke rumah pak Ayam.”Selamat pagi pak Ayam”,puji pak Musang sambil tersenyum.”Terus terang,saya iri sekali dengan pak Ayam karena memiliki anak yang gemuk-gemuk ? Apa resepnya,sih ?” tanya pak Musang berbasa-basi.
          Bu Musang yang curiga kepada pak Musang berbisik kepada suaminya.”Hati-hati dengan mulut manis pak Musang,bisa membawa celaka.”Pak Ayam menenangkan istrinya,”Tenang Bu,aku tahu apa yang harus aku lakukan.
          Bu Ayam kembali mengingatkan suaminya untuk berhati-hati.Pak Ayam mengangguk sambil menarik istrinya,”Jangan khawatir,aku selalu waspada.Terima kasih,Bu,”jawab pakAyam.
         Karena takut siasatnya tercium,pak Musang membujuk pak Ayam.”Begini pak Ayam.Maksud kedatangan saya,ingin mengundang pak Ayam sekeluarga untuk makan siang di rumah saya,”kata pak Musang dengan wajah yang manis,hingga pak Ayam terlena.
          ”Oh,terima kasih atas undangannya.Namun sayang sekali,saya dan keluarga tak dapat memebuhi undanganmu,”sahut pak Ayam.Tapi sebenarnya,pak Ayam tertarik atas undangan itu.
          ”Sayang sekali bila kau tak bisa datang. Istriku sudah berbelanja makanan yang lezat kesukaan pak Ayam sekeluarga,” ujar pak Musang dengan wajah pura-pura sedih dan rasa kecewa yang dalam.
          Akhirnya  pak Ayam tergiur juga. Terbayang dalam benaknya,berbagai makanan lezat terhidang di rumah pak Musang Karena selama ini, dia jarang sekali makan enak. Maklum, uangnya sangat terbatas. 
           Pak Ayam melangkah mantap menuju rumah pak Musang. Rupanya ia sudah tak sabar. Di tengah perjalanan, pak Ayam membayangkan makanan yang lezat tersaji di rumah pak Musang.  
           Kedatangan pak Ayam disambut keluarga pak Musang dengan wajah berseri. “Selamat datang saudaraku. Tetapi, sayang sekali, mengapa keluargamu tidak kau bawa?” kata pak Musang.
           Pak Ayam minta maaf karena dia tidak bisa membawa keluarganya. Lalu pak Musang mempersilahkan pak Ayam untuk menikmati makanan lezatnya. “Demi persahabatan, makanlah sepuasnya pak Ayam.” Pak Ayam langsung menyantap makanan lezat yang terhidang di depannya.
           Pak Musang langsun g melancarkan aksinya. Ketika hendak pulang, pak Ayam disergap pak Musang. Pak Ayam meronta-ronta. “Jangan makan aku! Jangan makan aku! Kasihani anak dan istriku,” Pak Ayam menjerit histeris.
           Pak Musang dan bu Musang tertawa sinis. “Pak Ayam, kau sudah tertipu. Hari ini kami akan pesta menyantap tubuhmu yang gemuk itu. Dan besok kami akan menyantap istri dan anak-anakmu. Kami akan pest a besar!”.  
           Pak ayam berdoa agar ia selamat dari jebakan ini. Saat pak Musang lengah, pak Ayam mematuk mata pak Musang. Pak Musang pun menjerit kesakitan. Pak Ayam berhasil meloloskan diri.
           Pak Ayam berlari sekuat tenaga untuk segera sampai di rumah. Pak Musang merasakan matanya seperti terbakar. Patukan pak Ayam membuat limbung. “Tunggu pembalasanku! Tunggu pembalasanku!” pekik pak Musang.
           Setibanya di rumah, pak Ayam segera meminta maaf kepada istrinya, karena tidak mendengarkan nasihat bu Ayam.  “Yang penting bapak selamat! Kami semua senang,” pekik anak –anaknyariang. “Segera tutup pintu!  Nanti pak Musang datang!” Kata pak Ayam.
           Pak Ayam berjaga-jaga. Ia mengawasi setiap gerak-gerik pak Musang. Pak Ayam lega pintu rumah sudah terkunci, yang mereka butuhkan hanyalah berhati-hati.
           Sejak pak Musang menjebak pak Ayam dengan siasat liciknya, mereka menjadi bermusuhan. Padahal sebelumnya mereka dulu adalah sahabat yang saling tolong menolong.
















                                                        Penyanyi Kamar Mandi   
          Ario sangat kagum pada penyanyi bersuara bagus. Kalau pada penyanyi itu muncul di televisi, Ario akan menontonnya. Ario juga suka melihat kontes-kontesmenyanyi di  televisi. Ario pun bercita-cita untuk mejadi penyanyi. Namun, keinginan itu hanya dia simpan dalam hati.  
            Ario memang anak yang sangat pemalu. Kadang-kadang, dia sedih kalau gurunya menyuruh menyanyi. Dia akan sekuat tenaga menolak.
            “Malu,” Itulah kata Ario selalu.
            Ario pun menolak, kalau diminta menyanyi di pesta ulang tahun kawannya. Padahal, sebetulnya, Ario ingin sekali menyanyi. Jika Ario sedang sendirian, ia akan menyanyi pelan-pelan. Dia berharap tak seorang pun mendengar nyanyiannya.
            Suatu hari, Ario membaca koran. Disana, ada tulisan tentang seorang penyanyi, dari kecil hingga besar. Ternyata, penyanyi itu mulai menyanyi saat ia kecil. Dia menyanyi di sekolah, di pesta ulang tahun, di acara 17 Agustus, dan banyak lagi.
             “Wah, aku akan sulit jadi penyanyi kalau aku menjadi anak pemalu,” kata Ario dalam hati. Dia pun bertekad untuk membuang rasa malunya.                                                         
             Sejak sat itu, Ario senang menyanyi. Saat mandi, dia menyanyi di kamar mandi dengan suara keras sambil berkaca menirukan gaya penyanyi pujaannya. Orang tua dan kakaknya menyebutnya sebagai penyanyi kamar mandi. Menurut Ario, penyani terkenal pun awalnya adalah penyanyi kamar mandi.           
                                                                                                                                                                   








Followers

Top Komentar