31 Januari 2014

MUSANG DAN AYAM



                                                                 MUSANG DAN AYAM
          Pak Musang ingin sekali makan ayam.Ia bermaksud menangkap pak Ayam dan keluarganya.” Kita undang keluarga pak Ayam makan di rumah kita.Barulah mereka kita tangkap,”ujar pak Musang penuh kelicikan.
          Bu Musang tersenyum mendengar rencana suaminya.”Kalau begitu besok aku akan pergi ke pasar membeli makanan kesukaan pak Ayam dan keluarganya,”sahut bu Musang bersemangat.
          Esok harinya,pak Musang berkunjung ke rumah pak Ayam.”Selamat pagi pak Ayam”,puji pak Musang sambil tersenyum.”Terus terang,saya iri sekali dengan pak Ayam karena memiliki anak yang gemuk-gemuk ? Apa resepnya,sih ?” tanya pak Musang berbasa-basi.
          Bu Musang yang curiga kepada pak Musang berbisik kepada suaminya.”Hati-hati dengan mulut manis pak Musang,bisa membawa celaka.”Pak Ayam menenangkan istrinya,”Tenang Bu,aku tahu apa yang harus aku lakukan.
          Bu Ayam kembali mengingatkan suaminya untuk berhati-hati.Pak Ayam mengangguk sambil menarik istrinya,”Jangan khawatir,aku selalu waspada.Terima kasih,Bu,”jawab pakAyam.
         Karena takut siasatnya tercium,pak Musang membujuk pak Ayam.”Begini pak Ayam.Maksud kedatangan saya,ingin mengundang pak Ayam sekeluarga untuk makan siang di rumah saya,”kata pak Musang dengan wajah yang manis,hingga pak Ayam terlena.
          ”Oh,terima kasih atas undangannya.Namun sayang sekali,saya dan keluarga tak dapat memebuhi undanganmu,”sahut pak Ayam.Tapi sebenarnya,pak Ayam tertarik atas undangan itu.
          ”Sayang sekali bila kau tak bisa datang. Istriku sudah berbelanja makanan yang lezat kesukaan pak Ayam sekeluarga,” ujar pak Musang dengan wajah pura-pura sedih dan rasa kecewa yang dalam.
          Akhirnya  pak Ayam tergiur juga. Terbayang dalam benaknya,berbagai makanan lezat terhidang di rumah pak Musang Karena selama ini, dia jarang sekali makan enak. Maklum, uangnya sangat terbatas. 
           Pak Ayam melangkah mantap menuju rumah pak Musang. Rupanya ia sudah tak sabar. Di tengah perjalanan, pak Ayam membayangkan makanan yang lezat tersaji di rumah pak Musang.  
           Kedatangan pak Ayam disambut keluarga pak Musang dengan wajah berseri. “Selamat datang saudaraku. Tetapi, sayang sekali, mengapa keluargamu tidak kau bawa?” kata pak Musang.
           Pak Ayam minta maaf karena dia tidak bisa membawa keluarganya. Lalu pak Musang mempersilahkan pak Ayam untuk menikmati makanan lezatnya. “Demi persahabatan, makanlah sepuasnya pak Ayam.” Pak Ayam langsung menyantap makanan lezat yang terhidang di depannya.
           Pak Musang langsun g melancarkan aksinya. Ketika hendak pulang, pak Ayam disergap pak Musang. Pak Ayam meronta-ronta. “Jangan makan aku! Jangan makan aku! Kasihani anak dan istriku,” Pak Ayam menjerit histeris.
           Pak Musang dan bu Musang tertawa sinis. “Pak Ayam, kau sudah tertipu. Hari ini kami akan pesta menyantap tubuhmu yang gemuk itu. Dan besok kami akan menyantap istri dan anak-anakmu. Kami akan pest a besar!”.  
           Pak ayam berdoa agar ia selamat dari jebakan ini. Saat pak Musang lengah, pak Ayam mematuk mata pak Musang. Pak Musang pun menjerit kesakitan. Pak Ayam berhasil meloloskan diri.
           Pak Ayam berlari sekuat tenaga untuk segera sampai di rumah. Pak Musang merasakan matanya seperti terbakar. Patukan pak Ayam membuat limbung. “Tunggu pembalasanku! Tunggu pembalasanku!” pekik pak Musang.
           Setibanya di rumah, pak Ayam segera meminta maaf kepada istrinya, karena tidak mendengarkan nasihat bu Ayam.  “Yang penting bapak selamat! Kami semua senang,” pekik anak –anaknyariang. “Segera tutup pintu!  Nanti pak Musang datang!” Kata pak Ayam.
           Pak Ayam berjaga-jaga. Ia mengawasi setiap gerak-gerik pak Musang. Pak Ayam lega pintu rumah sudah terkunci, yang mereka butuhkan hanyalah berhati-hati.
           Sejak pak Musang menjebak pak Ayam dengan siasat liciknya, mereka menjadi bermusuhan. Padahal sebelumnya mereka dulu adalah sahabat yang saling tolong menolong.
















                                                        Penyanyi Kamar Mandi   
          Ario sangat kagum pada penyanyi bersuara bagus. Kalau pada penyanyi itu muncul di televisi, Ario akan menontonnya. Ario juga suka melihat kontes-kontesmenyanyi di  televisi. Ario pun bercita-cita untuk mejadi penyanyi. Namun, keinginan itu hanya dia simpan dalam hati.  
            Ario memang anak yang sangat pemalu. Kadang-kadang, dia sedih kalau gurunya menyuruh menyanyi. Dia akan sekuat tenaga menolak.
            “Malu,” Itulah kata Ario selalu.
            Ario pun menolak, kalau diminta menyanyi di pesta ulang tahun kawannya. Padahal, sebetulnya, Ario ingin sekali menyanyi. Jika Ario sedang sendirian, ia akan menyanyi pelan-pelan. Dia berharap tak seorang pun mendengar nyanyiannya.
            Suatu hari, Ario membaca koran. Disana, ada tulisan tentang seorang penyanyi, dari kecil hingga besar. Ternyata, penyanyi itu mulai menyanyi saat ia kecil. Dia menyanyi di sekolah, di pesta ulang tahun, di acara 17 Agustus, dan banyak lagi.
             “Wah, aku akan sulit jadi penyanyi kalau aku menjadi anak pemalu,” kata Ario dalam hati. Dia pun bertekad untuk membuang rasa malunya.                                                         
             Sejak sat itu, Ario senang menyanyi. Saat mandi, dia menyanyi di kamar mandi dengan suara keras sambil berkaca menirukan gaya penyanyi pujaannya. Orang tua dan kakaknya menyebutnya sebagai penyanyi kamar mandi. Menurut Ario, penyani terkenal pun awalnya adalah penyanyi kamar mandi.           
                                                                                                                                                                   








Ditulis Oleh : hendrasetiawan45.blogspot.comTutrorial Css Template

Selladrt Sobat sedang membaca artikel tentang MUSANG DAN AYAM. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini. Silakan di rubah dan sesuwekan sesuka selera sobat

:: Kunjungi Sumbernya ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kritik dan Saran untuk blog ini agar lebih bermanfaat untuk kalian

Followers

Top Komentar